Miftachul Wachyudi (Yudee) is My President
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan nikmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Politik dan Strategi Nasional” dengan pilihan materi “Pengertian Politik” sesuai dengan waktu yang penulis rencanakan.
Penyusunan makalah ini tidak
berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Hanya lebih
pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang
sama dari berbagai referensi.
Terima kasih penulis sampaikan telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengerjakan
tugas ini sehingga penulis menjadi mengerti dan memahami tentang
penertian politik dan teman-teman yang telah banyak membantu penulis
sehinnga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
kita semua khususnya tentang pengertian politik, makalah ini memiliki
banyak kekurangan sehingga penulis mohon untuk saran dan kritik yang
sifatnya membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Terima
Kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini banyak pemuda atau warga Indonesia yang tidak mengerti akan
makna politik di Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang
salah mengartikan makna politik bebas aktif. Oleh karena itu, kiranya
kami perlu untuk membahas tentang pengertian politik.
Partisipasi politik masyarakat merupakan salah satu bentuk fakta dari
proses demokratisasi. Ini menjadi sangat penting bagi masyarakat dalam
proses pembangunan politik bagi negara-negara berkembang, karena di
dalamnya ada hak dan kewajiban masyarakat yang dapat dilakukan salah
satunya adalah berlangsung dimana proses pemilihan kepala negara sampai
dengan pemilihan walikota dan bupati dilakukan secara langsung. Sistem
ini membawa masyarkat untuk terlibat langsung dalam proses tersebut.
Di Indonesia pemilihan kepala daerah langsung merupakan sejarah
terhadap proses demokratisasi yang berlangsung setelah adanya reformasi.
Pemilihan kepala daerah secara langsung merupakan titik awal yang bagus
bagi terciptanya proses demokratisasi di negara kita, karena sistem ini
sangat menghargai partisipasi politik masyarakat.
Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum
sepenuhnya baik. Kondisi indonesia masih berantakan dan tidak stabil.
Namun, setelah beberapa tahun berlalu kondisi internal Indonesia sudah
mulai teratur dan membaik. Selangkah demi selangkah Indonesia mulai
membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri.
Penulis akan coba untuk membahas hal tersebut dalam makalah yang kami beri judul “Pengertian Politik”.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah kewiraan, juga sebagai media untuk mempraktekkan ilmu yang telah
dipelajari dan dengan tujuan sebagai berikut :
- Untuk mengetahui definisi politik
- Untuk mengetahui pengertian politik menurut para ahli
- Untuk mengetahui pengantar politik
- Untuk meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan konfrehensif kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang demokratis.
- Untuk mengetahui betapa pentingnya pendidikan politik untuk di tanamkan pada semua warga negara Indonesia agar memiliki kesadaran politik bangsa.
- Melalui pendidikan politik diharapkan akan lahir warga negara yang demokratis, patuh pada hukum sadar akan kebersamaan dan menghargai nilai kemanusiaa secara beradab.
- Membuat rakyat menjadi tahu atau sadar politik, lebih kreatif dalam partisipasi sosial politik di era pembangunan saat ini.
- Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang politik baik sebagai suatu ilmu, sistem maupun proses kegiatan, membahas tentang definisi politik.
BAB II
PENGERTIAN POLITIK
A. Definisi Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Secara etimologis politik dari bahasa Yunani “Polis” yang artinya sama dengan kota (City) atau negara kota (City State) dari polis timbul istilah lain polite artinya warga negara,
politicos artinya kewarganegaraan, politike techen artinya kemahiran
berpolitik, dan selanjutnya orang-orang romawi mengambil istilah
tersebut serta menamakan pengetahuan tentang negara itu sebagai kemahiran tentang masalah-masalah kenegaraan.
Politik dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani τα πολιτικά (politika – yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya πολίτης (polites – warga negara) dan πόλις (polis – negara kota).
Dalam bahasa inggris, politics adalah suatu rangkaian atas (prinsip),
keadaan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau
tujuan tertentu.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
- Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
- Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
- Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
- Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
Aristoteles (384-322 SM) dapat dianggap sebagai orang pertama yang
memperkenalkan kata politik melalui pengamatannya tentang manusia yang
ia sebut zoon politikon. Dengan istilah itu ia ingin menjelaskan bahwa
hakikat kehidupan sosial adalah politik dan interaksi antara dua orang
atau lebih sudah pasti akan melibatkan hubungan politik. Aristoteles
melihat politik sebagai kecenderungan alami dan tidak dapat dihindari
manusia, misalnya ketika ia mencoba untuk menentukan posisinya dalam
masyarakat, ketika ia berusaha meraih kesejahteraan pribadi, dan ketika
ia berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya.
Aristoteles berkesimpulan bahwa usaha memaksimalkan kemampuan
individu dan mencapai bentuk kehidupan sosial yang tinggi adalah melalui
interaksi politik dengan orang lain. Interaksi itu terjadi di dalam
suatu kelembagaan yang dirancang untuk memecahkan konflik sosial dan
membentuk tujuan negara. Dengan demikian kata politik menunjukkan suatu
aspek kehidupan, yaitu kehidupan politik yang lazim dimaknai sebagai
kehidupan yang menyangkut segi-segi kekuasaan dengan unsur-unsur: negara (state),
kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan
(policy, beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi
(allocation).
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah
bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang
menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Untuk bisa berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu
dimiliki kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang akan
digunakan baik untuk membina kerjasama maupun untuk menyelesaikan
konflik yang mungkin timbul dalam proses itu. Cara-cara yang digunakan
dapat bersifat meyakinkan (persuasive) dan jika perlu bersifat paksaan
(coercion). Tanpa unsur paksaan, kebijakan itu hanya perumusan keinginan
(statement of intent) belaka.
Hal-hal yang berkaitan dengan politik:
- Negara
Suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang ditaati oleh rakyatnya. Dapat dikatakan negara merupakan bentuk
masyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah
yang berdaulat.
- Kekuasaan
Kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu
diperhatikan dalam kekuasaan adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan,
bagaimana cara mempertahankan kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu
dijalankan.
- Pengambilan keputusan
Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan
yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara. Yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan keputusan politik adalah siapa pengambil
keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.
- Kebijakan umum
Suatu kumpulan keputusan yang diambill oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
- Distribusi
Pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat.
Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi
secara adil. Politik membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian
nilai-nilai secara mengikat.
B. Pengertian Politik Menurut Para Ahli
1) Miriam Budairdjo (2009:13)
Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Usaha yang
dimaksud dalam pengertian politik ini dapat dicapai dengan berbagai
cara, yang terkadang bertentangan satu dengan lainnya. Akan tetapi
tujuan itu hanya dapat dicapai jika memiliki suatu kekuasaan wilayah
tertentu (negara atau system politik).
Kekuasaan itu perlu dijabarkan dalam keputusan mengenai kebijakan
yang akan menentukan pembagian atau alokasi dari sumber daya yang ada.
Oleh karena itu, kesimpulan bahwa politik dalam suatu Negara berkaitan
dengan masalah kekuasaan pengambilan keputusan, kebijakan public, dan
alokasi atau distribusi.
Namun pada umumnya, dapat dikatakan bahwa politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis.
Namun pada umumnya, dapat dikatakan bahwa politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis.
2) Menurut Ramlan Surbakti (1999 : 1)
Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa politik merupakan salah satu sarana interaksi atau komunikasi
antara pemerintah dengan masyarakat sehingga apapun program yang akan
dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan keinginan-keinginan
masyarakat dimana tujuan yang dicita-citakan dapat dicapai dengan baik.
Pengertian komunikasi
penulis sederhanakan secara umum sebagai “hubungan” atau kegiatan upaya
interaksi manusia dengan lembaga dan dapat bersifat langsung atau tidak
langsung (melalui perantara/media masa), bisa bersifat vertical dan
horizontal.
Hal itu didukung pula oleh pendapat Kosasih Djahiri (2003 : 31) bahwa komunikasi
adalah : “Suatu proses (proses, reaksi atau interaksi) dan merupakan
produk dari pada kemampuan manusia/lembaga pelaku yang bersangkutan”.
3) Menurut F. Isjwara, (1995 : 42)
Politik ialah salah satu perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau sebagai tekhnik menjalankan kekuasaan-kekuasaan”.
Dari pendapat tersebut saya simpulkan bahwa politik merupakan sebuah
sarana memperjuangankan kekuasaan serta mempertahankan kekuasaan itu
demi tujuan yang ingin dicapai.
4) Menurut Kartini Kartono (1996 : 64)
Politik dapat diartikan sebagai aktivitas perilaku atau proses yang
menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan
keputusan-keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat.
Dengan demikian aturan-aturan dan keputusan yang tadi ditetapkan
serta dilaksanakan oleh pemerintah ditengah keadaan sosial yag
dipengaruhi oleh kemajemukan / kebhinekaan, perbedaan kontroversi,
ketegangan dan konflik oleh karena itu perlunya di tegakkan tata tertib
sehingga dapat diharapkan dengan penegakan tata tertib tersebut tidak
akan terhadi perpecahan antar masyarakat . Sebagai perbandingan bersama ini disajikan pengertian politik dari segi lain yang dikutip dari oleh Pamudji.
5) Idrus Affandi
Ilmu politik ialah ilmu yang mempelajari kumpulan manusia yang hidup
teratur dan memiliki tujuan yang sama dalam ikatan negara.
Masih banyak pengertian tentang politik dan atau ilmu politik yang
disampaikan para ahli. Sedangkan secara praktis, politik mempelajari
negara sebagai suatu lembaga yang bergerak dengan fungsi-fungsi dan
tujuan-tujuan tertentu (negara sebagai lembaga yang dinamis).
6) Menurut beberapa ahli Politik Barat
- Rod Hague
Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana
kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif
dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan
diantara anggota-anggotanya
- Andrew Heywood
Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,
mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur
kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala komflik dan
kerjasama
- Carl Schmidt
Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusan – keputusan daripada lembaga-lembaga abstrak.
- Litre
Politik didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan mengatur Negara
- Robert
Definisi politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia
- Ibnu Aqil
Politik adalah hal-hal praktis yang lebih mendekati kemaslahatan bagi
manusia dan lebih jauh dari kerusakan meskipun tidak digariskan oleh
Rosulullah S.A.W
C. Pengantar Ilmu Politik
1) Definisi Ilmu Politik
1) Definisi Ilmu Politik
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau
kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di
Indonesia kita teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang Yunani
Kuno terutama Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia
atau the good life.
Mengapa politik dalam arti ini begitu penting? Karena sejak dahulu
kala masyarakat mengatur kehidupan kolektif dengan baik mengingat
masyarakat sering menghadapi terbatasnya sumber daya alam, atau perlu
dicari satu cara distribusi sumber daya agar semua warga merasa bahagia
dan puas. Ini adalah politik.
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari
kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu
politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama
warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama
Negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh
kekuasaan,usaha mempertahankan kekuasaan, pengunaan kekuasaan tersebut
dan juga bagaiman menghambat pengunan kekuasaan.
Ilmu politik mempelajari beberapa aspek, seperti :
a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang
memperlajari Negara, tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara serta
hubungan Negara dengan warga nwgaranya dan hubungan antar Negara.
b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang
mempelajari ilmu kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat, hakikat,
dasar, proses, ruang lingkup, dan hsil dari kekuasaan itu.
c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang
mempelajari kelakuan politik dalam system politik yang meliputi budaya
politik, kekuasaan, kepentingan dan kebijakan.
Bagaimana caranya mencapai tujuan dengan berbagai cara, yang
kadang-kadang bertentangan dengan satu sama lainnya. Akan tetapi semua
pengamat setuju bahwa tujuan itu hanya dapat dicapai jika memiliki
kekuasaan suatu wilayah tertentu (negara atau sistem politik). Kekuasaan
itu perlu dijabarkan dalam keputusan mengenai kebijakan yang akan
menentukan pembagian atau alokasi dari sumber daya yang ada.
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan.
Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha mempertahankan kekuasaan, penggunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan.
Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha mempertahankan kekuasaan, penggunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan.
Berikut ini definisi ilmu politik menurut para tokoh, diantaranya :
- Prof. Moh. Yamin
Ilmu Politik sebagai suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan,
mempelajari masalah kekuasaan dalam masyarakat : sifat hakikatnya,
dasar-dasarnya, proses-proses kelangsungannya, luas lingkungannya, dan
hasil akibatnya. (dalam karangan “Ilmu Politik di Indonesia” yang dimuat
dalam “Research di Indonesia 1945-1965″ jilid VI, 1965, hal. 314)
- Prof. Mr. Dr. J. Barents
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari penghidupan negara dan Ilmu
politik diserahi tugas untuk menyelidiki negara-negara itu sebagaimana
negara-negara itu melakukan tugasnya. (dalam “Pengantar Ilmu Politik,
1978. hal. 17)
- H.D. Lasswell dan A.Kaplan
“Political science is concerned with power in general, with all the
forms in which it occurs.” (dalam “Power and Society ” A Framework for
Political” 1950, hal. 85)
- Seely dan Stephen Leacock
Ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam menangani pemerintahan.
- Rod Hague et al.
Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana
kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif
dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan di
antara anggota-anggotanya.
- M. Hutauruk SH.
Ilmu politik itu menyelidiki dan mempelajari proses-proses dalam
pemerintahan dan masyarakat yang berintikan aktivitas, kompetisi, dan
kerjasama dalam memupuk dan menggunakan kekuasaan. g. Dari Wikipedia
Indonesia Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan
praktik politik serta deskripsi dan analisa sistem politik dan perilaku
politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.
- Drs. Sukarna
Ilmu politik ialah yang mempelajari tentang rakyat yang berdaulat
yang mendiami suatu wilayah tertentu secara geopolitik serta mampu
mengurus negaranya itu, karena mempunyai pemerintahan yang didukung oleh
rakyatnya sehingga mampu melaksanakan hubungan internal dan eksternal
serta mempunyai fungsi dan pengaruh di dalam dunia internasional. (dalam
“Pengantar Ilmu Politik”, , 1994. CV.Mandar Maju, Bandung)
- David Easton
Ilmu politik adalah studi mengenai terbentuknya kebijaksanaan umum.
i. Ossip K. Flechtheim dalam Fundamentals of Political Science
Ilmu politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan
tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta
sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi, yang
dapat mempengaruhi negara.
j. Miriam Budiardjo dalam buku ”Dasar-dasar Ilmu Politik”
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang perpolitikan.
Politik diartikan sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang
baik. Orang Yunani seperti Plato dan Aristoteles menyebutnya sebagai en
dam onia atau the good life(kehidupan yang baik).
k. Goodin dalam buku “A New Handbook of Political Science”,
Politik dapat diartikan sebagai penggunaan kekuasaan social secara
paksa. Jadi, ilmu politik dapat diartikan sebagai sifat dan sumber
paksaan itu serta cara menggunakan kekuasaan social dengan paksaan
tersebut.
2) Teori Politik
Konsep politik lahir dalam pikiran manusia dan bersifat abstrak.
Konsep digunakan dalam menyusun generalisasi abstrak mengenai beberapa
phenomena, yang disebut sebagai teori. Berdasarkan pengertiannya, teori
politik bisa dikatakan sebagai bahasan dan generalisasi dari phenomena
yang bersifat politik.
Menurut Thomas P. Jenkin dalam The Study of Political Theory, teori politik dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Norms for political behavior, yaitu teori-teori yang mempunyai dasar moril dan norma-norma politik. Teori ini dinamakan valuational (mengandung nilai). Yang termasuk golongan antara lain filsafat politk, teori politik sistematis, ideologi, dan sebagainya.
b. Teori-teori politik yang menggambarkan dan membahas phenomena dan
fakta-fakta politk dengan tidak mempersoalkan norma-norma atau nilai
(non valuational), atau biasa dipakai istilah “value free” (bebas
nilai). Biasanya bersifat deskriptif dan berusaha membahas fakta-fakta
politk sedemikian rupa sehingga dapat disistematisir dan disimpulkan
dalam generalisasi-generalisasi.
Teori-teori kelompok Norms for political behavior dibagi menjadi tiga golongan :
1) Filsafat politik (political philosophy), yaitu
mencari penjelasan berdasarkan ratio. Pokok pikiran dari filsafat
politik ialah persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta harus
dipecahkan dulu sebelum persoalan-persoalan politik yang kita alami
sehari-hari dapat ditanggulangi.
2) Teori politik sistematis (systematic political
theory), yaitu mendasarkan diri atas pandangan-pandangan yang sudah
lazim diterima pada masanya. Dengan kata lain teori ini hanya mencoba
merealisasikan norma-norma dalam suatu program politik.
3) Ideologi politik (political ideology), yaitu
himpunan nilai-nilai, ide, norma, kepercayaan dan keyakinan, yang
dimiliki seorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia menentukan
sikapnya terhadap kejadian dan problema politk yang dihadapinya dan yang
menentukan tingkah lakunya.
3) Sasaran Ilmu Politik
Dalam dunia keilmuan telah diterima bahwa sesuatu ilmu selalu
membahas suatu sasaran tertentu. Sasaran itu bisa berupa benda mati
dalam alam semesta ini seperti misalnya batu atau berupa sesuatu gejala
dalam masyarakat.
Ilmu politik harus memiliki sasaran tertentu telah pula ditegaskan
oleh Eisenmann yang menyatakan : “When mention is made of the matter of
the political sciences, what is, or should be, primarily meant is the
facts, the data, the phenomena, on which those sciences seek to acquire
knowledge; and which are thus in some sort their ‘raw material’ or
‘matter’. There we have the first at least of the elements essential to
any definition of a science by its object.”
Sasaran pokok ilmu politik itu dapat dibedakan menjadi 6 macam, yaitu : 1. Negara 2. Pemerintahan 3. Kekuasaan 4. Fakta Politik 5. Organisasi masyarakat 6. Kegiatan politik
Sasaran pokok ilmu politik itu dapat dibedakan menjadi 6 macam, yaitu : 1. Negara 2. Pemerintahan 3. Kekuasaan 4. Fakta Politik 5. Organisasi masyarakat 6. Kegiatan politik
4) Konsep Dasar Ilmu Politik
Perbedaan-perbedaan dalam definisi yang kita jumpai disebabkan karena
setiap sarjana meneropong hanya satu aspek atau unsur dari politik.
Unsur ini diperlukannya sebagai konsep pokok yang akan dipakainya untuk
meneropong unsur-unsur lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
konsep-konsep itu adalah:
1) Negara (state)
Suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang ditaati oleh rakyatnya. Dapat dikatakan negara merupakan bentuk
masyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah
yang berdaulat.
2) Kekuasaan (power)
Kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu
diperhatikan dalam kekuasaan adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan,
bagaimana cara mempertahankan kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu
dijalankan.
3) Pengambilan keputusan (decision making)
Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan
yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara. Yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan keputusan politik adalah siapa pengambil
keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.
4) Kebijakan (policy, beleid)
Suatu kumpulan keputusan yang diambill oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
5) Pembagian (distribution)
Pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat.
Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi
secara adil. Politik membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian
nilai-nilai secara mengikat.
5) Bidang Kajian Ilmu Politik
Dalam contemporary Political Science, terbitan Unesco 1950, ilmu politik dibagi menjadi empat bidang.
1) Teori Politik Pemerintah Undang-undang dasar
2) Lembaga-lembaga politik Fungsi ekonomi dan social dari Pemerintah daerah dan lokal nasional pemerintah
3) Partai-partai, golongan-golongan (groups), dan pendapat
umum Golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi Partai-partai politik
PendapatPartisipasi warga Negara dalam pemerintah dan administrasi umum
Politik internasional
4) Hubungan internasional Hukum Organisasi-organisasi dan
administrasi internasional internasional Teori politik yang merupakan
bidang pertama dari ilmu politik adalah bahasan sistematis dan
generalisasi-generalisasi dari fenomena politik.
6) Tujuan Ilmu Politik
Ilmu politik bertujuan untuk :
1) Memberikan pemahaman secara integral terhadap politik dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
2) Memahami ilmu politik agar dapat mencapai kecerdasan politik.
Yaitu Kecerdasan Politik, PQ = A + B + C Political Quetiont = A : Political Thinking (kemampuan berfikir politis dengan mengikuti peristiwa, kemampuan menganalisis) B : Political Attitude (kemampuan bersikap, politik kecerdasan [inter-intra] dalam mewujudkan pemikiran politik) C : Political Skills (kemampuan bertindak politik) • Ilmu politik bertujuan untuk mensejahterakan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memelihara perdamaian dunia.
Yaitu Kecerdasan Politik, PQ = A + B + C Political Quetiont = A : Political Thinking (kemampuan berfikir politis dengan mengikuti peristiwa, kemampuan menganalisis) B : Political Attitude (kemampuan bersikap, politik kecerdasan [inter-intra] dalam mewujudkan pemikiran politik) C : Political Skills (kemampuan bertindak politik) • Ilmu politik bertujuan untuk mensejahterakan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memelihara perdamaian dunia.
7) Hubungan Ilmu Politik Dengan Ilmu Lain
1) Sejarah
Sejak dahulu kala ilmu politik erat hubugannya dengan sejarah dan
filsafat. Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik,
oleh karena menyumbang bahan, yaitu data dan fakta dari masa lampau,
untuk diolah lebih lanjut. Dan berguna untuk mengembangkan politik
selanjutnya. Sarjana politik memakai sejarah untuk menemukan pola-pola
ulangan (recurrent patterns) yang dapat membantunya untuk menentukan
suatu proyeksi untuk masa depan.
2) Filsafat
Ilmu pengetahuan lain yang erat sekali hubungannya dengan ilmu
politik ialah filsafat. Filsafat ialah usaha untuk secara rasional dan
sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas persoalan-persoalan yang
menyangkut alam semesta (universe) dan kehidupan manusia. Ilmu politik
terutama sangat erat hubungannya dengan filsafat politik, yaitu bagian
dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat
hakiki, asal – mula dan nilai (values) dari Negara. Dan membahas
persoalan-persoalan politik dengan berpedoman pada suatu sistem nilai
(value system) dan norma-norma tertentu.
3) Sosiologi
Di antara ilmu-ilmu sosial, sosiologi-lah yang paling pokok dan umum
sifatnya. Sosiologi membantu sarjana ilmu politik dalam usahanya
memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai
golongan dan kelompok dalam masyarakat. Dengan menggunakan
pengertian-pengertian dan teori-teori sosiologi , sarjana ilmu politik
dapat mengetahui sampai di mana susunan dan stratifikasi sosial
mempengaruhi atau pun dipengaruhi oleh misalnya keputusan kebijaksanaan
(policy decisions), corak dan sifat keabsahan politik (political
legitimacy), sumber-sumber kewenangan politik (sources of political
authority), pengendalian sosial (social control), dan perubahan sosial
(social change).
4) Antropologi
Apabila jasa sosiologi terhadap perkembangan ilmu politik adalah
terutama dalam memberikan analisis terhadap kehidupan sosial secara umum
dan menyeluruh, maka antrophologi menyumbang pengertian dan teori
tentang kedudukan serta peran berbagai satuan sosial-budaya yang lebih
kecil dan sederhana. Antropologi telah berpengaruh dalam bidang
metodologi penelitian ilmu politik.
Teori politik memiliki dua makna: makna pertama menunjuk teori
sebagai pemikiran spekulatif tentang bentuk dan tata cara pengaturan
masyarakat yang ideal, makna kedua menunjuk pada kajian sistematis
tentang segala kegiatan dalam masyarakat untuk hidup dalam kebersamaan.
Contoh teori politik yang merupakan pemikiran spekulatif adalah teori
politik Marxis-Leninis atau komunisme, contoh lain adalah teori politik
yang berdasar pada pemikiran Adam Smith kapitalisme. Pemikiran Tan
Malaka dalam tulisannya Madilog , merupakan contoh teori politik
Indonesia. Nasakom yang diajukan Soekarno merupakan contoh lain.
Sedangkan teori politik sebagai hasil kajian empirik bisa dicontohkan
dengan teori struktural – fungsional yang diajukan oleh Talcot Parson
(seorang sosiolog), antara lain diturunkan kedalam teori politik menjadi
Civic Culture. Konsep sistem politik sendiri merupakan ciptaan para
akademisi yang mengkaji kehidupan politik (sesungguhnya diturunkan dari
konsep sistem sosial).
5) Ilmu Ekonomi
Pada masa silam ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu
tersendiri yang dikenal sebagai ekonomi politik (political economy),
yaitu pemikiran dan analisis kebijakan yang hendak digunakan untuk
memajukan kekuatan dan kesejahteraan negara Inggris dalam menghadapi
saingannya seperti Portugis, Spanyol, Prancis, dan Jerman, pada abad
ke-18 dan ke-19.
6) Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari
hubungan timbal balik antara manusia dan masyarakat, khususnya
faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan
kelompok sosial, bidang psikologi umumnya memusatkan perhatian pada
kehidupan perorangan.
7) Geografi
Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis, desakan penduduk, daerah pengaruh mempengaruhi politik.
8) Ilmu Hukum
Terutama negara-negara Benua Eropa, ilmu hukum sejak dulu kala erat
hubungannya dengan ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan
undang-undang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting.
Cabang-cabang ilmu hukum yang khususnya meneropong negara ialah hukum
tata-negara (dan ilmu negara).
8) Sejarah Ilmu Politik
Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan
yaitu pembahasan secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti
ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam
buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara
sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai
ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis.
Sejarah secara luas
Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, dilihat dari karya-karya berikut;
- Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
- India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
- Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
- Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
- Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.
Sejarah secara sempit
- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang politik namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
- Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
- Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political Science
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di columbia College.
- Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)
- Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political Science
Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu politik, yaitu:
1) Teori Politik
2) Lembaga Politik (Undang-Undang, pemerintah)
3) Partai
4) Hubungan Internasional (politik internasional, organisasi, hukum)
9) Berbagai pendekatan dalam Ilmu politik
1) Pendekatan Institusional
Pendekatan filsafat politik menekankan pada ide-ide dasar seputar
dari mana kekuasaan berasal, bagaimana kekuasaan dijalankan, serta untuk
apa kekuasaan diselenggarakan. Pendekatan institusional menekankan pada
penciptaan lembaga-lembaga untuk mengaplikasikan ide-ide ke alam
kenyataan. Kekuasaan (asal-usul, pemegang, dan cara penyelenggaraannya)
dimuat dalam konstitusi. Obyek konstitusi adalah menyediakan UUD bagi
setiap rezim pemerintahan. Konstitusi menetapkan kerangka filosofis dan
organisasi, membagi tanggung jawab para penyelenggara negara, bagaimana
membuat dan melaksanakan kebijaksanaan umum.
Lembaga asal-muasal pemerintahan adalah partai politik. Partai
politik menghubungkan antara kepentingan masyarakat umum dengan
pemerintah via pemilihan umum. Di samping partai, terdapat kelompok
kepentingan, yaitu kelompok yang mampu mempengaruhi keputusan politik
tanpa ikut ambil bagian dalam sistem pemerintahan. Terdapat juga
kelompok penekan, yaitu suatu kelompok yang secara khusus dibentuk untuk
mempengaruhi pembuatan kebijaksanaan umum di tingkat parlemen. Dalam
menjalankan fungsinya, eksekutif ditopang oleh (administrasi negara). Ia
terdiri atas birokrasi-birokrasi sipil yang fungsinya elakukan
pelayanan publik.
2) Pendekatan Perilaku
Esensi kekuasaan adalah untuk kebijakan umum. tidak ada gunanya
membahas lembaga-lembaga formal karena bahasan itu tidak banyak memberi
informasi mengenai proses politik yang sebenarnya. Lebih bermanfaat bagi
peneliti dan pemerhati politik untuk mempelajari manusia itu sendiri
serta perilaku politiknya, sebagai gejala-gejala yang benar-benar dapat
diamati. Perilaku politik menampilkan regularities (keteraturan)
3) Neo-Marxis
Menekankan pada aspek komunisme tanpa kekerasan dan juga tidak
mendukung kapitalisme. Neo Marxis membuat beberapa Negara sadar akan
pentingnya persamaan tanpa kekerasan, akan tetapi komunisme sulit
dijalankan di beberapa Negara karena komunisme identik dengan kekerasan
dan kekejaman walaupun pada intinya adalah untuk menyamakan persamaan
warga negaranya di suatu Negara sehingga tidak ada yang ditindas dan
menindas terlebih lagi dalam bidang ekonomi.
Neo-Marxis juga menginginkan tidak adanya kapitalisme yang sering
dilakukan Negara Barat dalam hal ini Negara maju, karena kapitalisme
hanya mementingkan keuntungan yang sebesar-besarnya sehingga sering kali
“menyengsarakan” rakyat pribumi karena orang-orang pribumi sering kali
hanya menjadi penonton atau pun menjadi korban dari kapitalisme ini.
Walaupun kapitalisme berhubungan dengan bidang ekonomi tetapi
kapitalisme juga berpengaruh dalam hal kebijakan politik yang dibuat
oleh Negara-negara maju terhadap Negara-negara berkembang yang sering
dijadikan sasaran kapitalisme besar-besaran seperti Indonesia.
4) Ketergantungan
Memposisikan hubungan antar negara besar dan kecil. Pendekatan ini
mengedepankan ketergantungan antara Negara besar dan Negara kecil yang
saling keterkaitan sehingga satu sama lain saling bergantung, jadi
Negara besar bergantung pada Negara kecil baik dalam hal politik,
ekonomi dan dalam hubungan internasional dan sebaliknya sehingga satu
sama lain mempunyai posisi yang sama.
5) Pendekatan Pilihan Nasional
Pilihan-pilihan yang rasional dalam pembuatan keputusan politik.
Pendekatan pilihan nasional ini menekan kan bahwa pengambil kebijakan
atau pembuatan keputusan dilihat dari rasionalitas yang ada di Negara
tersebut agar bisa dijalankan oleh Negara dan tentu identitas
social-politik sangat diperlukan. Terdapatnya identitas sosial-politik
disebabkan adanya prilaku politik identitas guna mengembangkan
kelompok-kelompok. Prilaku ini seiring bertumbuh-kembangnya eksplorasi
kebudayaan di setiap kelompok guna “menemukan” kembali dan atau
melestarikan solidaritas identitas yang dimiliki. Eksplorasi tersebut
sangat bermanfaat bagi eksistensi kelompok identitas yang memiliki
jumlah besar (mayoritas). Disini, pendekatan politik terlihat dari
banyaknya dukungan para elit politik guna menggerakkan pertumbuhan
budaya dan kemudian sebagai “konsekuensi” logis untuk mendapatkan
dukungan dari kelompok identitas (simbiosis mutualisme).
Beberapa Pendekatan Lain dalam kajian Ilmu Politik
1) Pendekatan Behavioral
Jika pendekatan Institusionalisme meneliti lembaga-lembaga negara
(abstrak), pendekatan behavioralisme khusus membahas tingkah laku
politik individu. Behavioralisme menganggap individu manusia sebagai
unit dasar politik (bukan lembaga, seperti pendekatan
Institusionalisme). Mengapa satu individu berperilaku politik tertentu
serta apa yang mendorong mereka, merupakan pertanyaan dasar dari
behavioralisme. Misalnya, behavioralisme meneliti motivasi apa yang
membuat satu individu ikut dalam demonstrasi, apakan individu tertentu
bertoleransi terhadap pandangan politik berbeda, atau mengapa si A atau
si B ikut dalam partai X bukan partai Y?
2) Pendekatan Plural
Pendekatan ini memandang bahwa masyarakat terdiri atas beraneka ragam
kelompok. Penekanan pendekatan pluralisme adalah pada interaksi antar
kelompok tersebut. C. Wright Mills pada tahun 1961 menyatakan bahwa
interaksi kekuasaan antar kelompok tersusun secara piramidal. Robert A.
Dahl sebaliknya, pada tahun 1963 menyatakan bahwa kekuasaan antar
kelompok relatif tersebar, bukan piramidal. Peneliti lain, yaitu Floyd
Huter menyatakan bahwa karakteristik hubungan antar kelompok bercorak
top-down (mirip seperti Mills).
3) Pendekatan Struktural
Penekanan utama pendekatan ini adalah pada anggapan bahwa
fungsi-fungsi yang ada di sebuah negara ditentukan oleh
struktur-struktur yang ada di tengah masyarakat, buka oleh mereka yang
duduk di posisi lembaga-lembaga politik. Misalnya, pada zaman kekuasaan
Mataram (Islam), memang jabatan raja dan bawahan dipegang oleh pribumi
(Jawa). Namun, struktur masyarakat saat itu tersusun secara piramidal
yaitu Belanda dan Eropa di posisi tertinggi, kaum asing lain (Cina,
Arab, India) di posisi tengah, sementara bangsa pribumi di posisi bawah.
Dengan demikian, meskipun kerajaan secara formal diduduki pribumi,
tetapi kekuasaan dipegang oleh struktur teratas, yaitu Belanda (Eropa).
Contoh lain dari strukturalisme adalah kerajaa Inggris. Dalam analisa
Marx, kekuasaan yang sesungguhnya di Inggris ukan dipegang oleh ratu
atau kaum bangsawasan, melainkan kaum kapitalis yang ‘mendadak’ kaya
akibat revolusi industri. Kelas kapitalis inilah (yang menguasai
perekonomian negara) sebagai struktur masyarakat yang benar-benar
menguasai negara. Negara, bagi Marx, hanya alat dari struktur kelas ini.
4) Pendekatan Developmental
Pendekatan ini mulai populer saat muncul negara-negara baru pasca
perang dunia II. Pendekatan ini menekankan pada aspek pembangunan
ekonomi serta politik yang dilakukan oleh negara-negara baru tersebut.
Karya klasik pendekatan ini diwakili oleh Daniel Lerner melalui
kajiannya di sebuah desa di Turki pada tahun 1958. Menurut Lerner,
mobilitas sosial (urbanisasi, literasi, terpaan media, partisipasi
politik) mendorong pada terciptanya demokrasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologis politik dari bahasa Yunani “Polis” yang artinya
sama dengan kota dari polis timbul istilah lain polite artinya warga negara.
Politik dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani τα πολιτικά (politika – yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya πολίτης (polites – warga negara) dan πόλις (polis – negara kota).
Menurut Ramlan Surbakti Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Menurut F. Isjwara Politik ialah salah satu perjuangan untuk
memperoleh kekuasaan atau sebagai tekhnik menjalankan
kekuasaan-kekuasaan”.
Dan banyak pendapat menurut beberapa ahli politik barat seperti Rod Hague, Andrew Heywood, Carl Schmidt, Litre, Robert, Ibnu Aqil.
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau
kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik.
Definisi ilmu politik menurut Prof. Moh. Yamin. Ilmu Politik
sebagai suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan, mempelajari masalah
kekuasaan dalam masyarakat.
Para tokoh yang mendefinisikan ilmu politik, diantaranya : Prof. Moh.
Yamin, Prof. Mr. Dr. J. Barents, H.D. Lasswell dan A.Kaplan, Seely dan
Stephen Leacock, Rod Hague et al., M. Hutauruk SH, Drs. Sukarna, David
Easton, Miriam Budiardjo dalam buku ”Dasar-dasar Ilmu Politik”, Goodin
dalam buku “A New Handbook of Political Science”.
Konsep-konsep dasar yang dipelajari dalam ilmu politik antara lain Negara, Kekuasaan, Pengambilan keputusan, Kebijakan umum dan Pembagian
Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, dilihat dari karya-karya berikut;
- Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
- India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
- Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
- Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
- Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.
- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang politik namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
- Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
- Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political Science
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di columbia College.
- Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)
Berbagai pendekatan dalam Ilmu politik antara lain Pendekatan Institusional, pendekatan Perilaku, Neo-Marxis, Ketergantungan, Pendekatan Pilihan Nasiona.
Beberapa Pendekatan Lain dalam kajian Ilmu Politik adalah Pendekatan Behavioral, Pendekatan Plural, Pendekatan Struktural, Pendekatan Developmental
Ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai
pembahasan secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan
politik, maka ilmu politik dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya.
Bahkan ia sering dinamakan ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada taraf
perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan
filsafat.
B. Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui
betapa pentingnya pendidikan politik bagi kita dan bagi kehidupan kita
untuk di tanamkan pada semua warga negara Indonesia agar memiliki
kesadaran politik bangsa .
Perlu meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan konfrehensif kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang demokratis dan mengetahui betapa pentingnya pendidikan politik untuk di tanamkan pada semua warga negara Indonesia agar memiliki kesadaran politik bangsa.
Perlu adanya pembelajaran lebih dalam tentang materi-materi politik
pada mata kuliah kewiraan pada kampus-kampus di Indonesia untuk
memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang
politik baik sebagai suatu ilmu, sistem maupun proses kegiatan, membahas
tentang definisi politik.
Perlu adanya penelitian atau study banding kedepannya agar memperlengkap pengetahuan tentang politik di Indonesia.
Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena penulis masih dalam proses pembelajaran.Dan yang kami harapkan dengan adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca.
Mohon memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperlengkap materi dari makalah ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. 1991. Dasar Dasar Ilmu Politik , Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
_______________. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik (Edisi Revisi), Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Gb,Yuono dan Tata Iryanto. 1998.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan, Surabaya: Indah
Disempurnakan, Surabaya: Indah
Haryanto,Agus,Alex Suryanto. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra
Indonesia. Tanggerang:ESIS
Isjwara, F. 1995. Pengantar Ilmu Politik, Bandung : Bina Cipta.
Indonesia. Tanggerang:ESIS
Isjwara, F. 1995. Pengantar Ilmu Politik, Bandung : Bina Cipta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. 2001. Jakarta: Balai Pustaka
Kartono Kartini, 1996. Pendidikan Politik, Bandung : Mandiri Maju.
Rodee, C.C. et.al. 2002, Pengantar Ilmu Politik, Jakarta: PT RajaGrafindo
Sumarsono, S. Drs, MBA. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Surbakti Ramlan. 1999. Memahami ilmu politik, Jakarta: Gramedia Widia sarana
Indonesia
S.Sumarsono, H. Mansyur, dkk, 2001. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama,
http://id.Wikipedia.org/wiki/Pengertian-Ilmu-Politik-menurut-Pakar-Politik
http://id.Wikipedia.org/wiki/dasar-dasar-ilmu-politik
http://id.Wikipedia.org/wiki/dasar-dasar-ilmu-politik